Presiden Jokowi Dan Wakilnya
‘CCTV sosial ada di mana-mana!’
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menyoroti penggunaan internet dengan intensitas tinggi dari masyarakat Indonesia yang menjadikan adanya “CCTV sosial di mana-mana”.
“Di negeri ini jumlah gawai itu 353 juta sedangkan jumlah manusianya hanya 277 juta. CCTV sosial jauh lebih banyak. Data itu bisa diperoleh dari mana saja—ini yang seharusnya mendorong semua orang untuk berperilaku positif dan produktif,” ujar Devie.
Devie juga menyoroti warganet Indonesia yang memiliki “kemampuan gotong royong” dalam mengakumulasi data sehingga memunculkan berbagai spekulasi isu di ruang digital sebagai bagian dari aktivisme warga.
Meskipun begitu, Devie menekankan hal ini bukan berarti berbagai hal yang dilontarkan di jagad maya sudah terkonfirmasi kebenarannya.
Di sisi lain, Devie menyayangkan masih banyak warganet yang lebih memusatkan perhatian terhadap hal-hal yang berbau pribadi ataupun fisik dari pihak yang dituduh—hal ini, sambung dia, memperkukuh riset Microsoft bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat paling kejam, keji dan kasar di ruang digital.
“Ternyata diskursus tentang fisik itu jauh lebih dominan dari urusan politiknya. Kalaupun ada urusan politik, mohon maaf, itu hanya echo chamber [gelembung informasi tertutup di kelompok-kelompok tertentu saja,” pungkasnya.
Gaya hidup menantu dan anak Presiden Jokowi disorot warganet – Mengapa KPK dituntut menyelidiki kemungkinan adanya dugaan gratifikasi?
Sumber gambar, AFP/YASUYOSHI CHIBA
Pergerakan warganet yang ‘membedah’ unggahan Erina Gudono—istri anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep—di media sosial berujung ke desakan aktivis antikorupsi agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) proaktif dalam melacak kemungkinan adanya dugaan gratifikasi. Apa tanggapan Kantor Kepresidenan?
Keluarga Presiden Joko “Jokowi” Widodo—khususnya putra bungsunya, Kaesang Pangarep dan sang menantu, Erina Gudono—menjadi sorotan di media sosial dalam satu minggu terakhir.
Analisis jaringan sosial Drone Emprit menyebut postingan-postingan Erina ketika dia dan Kaesang sedang berada di Amerika Serikat dinilai memamerkan “gaya hidup mewah”pada Rabu (21/08) lalu.
Unggahan Erina, menurut Drone Emprit, dianggap “tidak peka” karena dilakukan pada saat adanya gelombang protes terhadap “manuver” Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berupaya menjegal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) termasuk ihwal batas umur calon kepala daerah.
BBC News Indonesia telah menghubungi Erina Gudono via juru hubungnya melalui aplikasi berkirim pesan (WhatsApp) dan Instagram.
Pada Rabu (28/08) siang, juru hubung Erina, Mega, melalui pesan singkat mengatakan saat ini yang bersangkutan "belum berkenan untuk wawancara".
Dihubungi BBC News Indonesia pada Selasa (27/08), Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yang baru dilantik, Hasan Nasbi, mengatakan pihaknya “tidak ada komentar soal” soal dugaan gaya hidup keluarga Jokowi yang menjadi sorotan.
Sementara itu, ketika ditanya para wartawan terkait sorotan warganet tentang gaya hidup keluarga Kaesang—yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sekjen PSI Raja Juli Antoni tak mau berkomentar banyak.
Dia menilai kritik tersebut bagian dari demokrasi.
“Ya, itu bagian dari dinamika demokrasi. Itu adalah kebebasan warga negara yang bisa kita nikmati, untuk saran, kritik, ya kadang tajam, terlalu tajam ya monggo. Itu bagian dari demokrasi,” kata Raja Juli, Minggu (25/08).
Sumber gambar, Getty Images
Nama “Erina Gudono” masih menjadi kata kunci paling dicari di jagad maya Indonesia dalam satu minggu terakhir. Gerakan di media sosial pun mencermati foto dan video yang disebarkan keluarga Presiden Jokowi—meski kekhususan tetap pada Erina.
Drone Emprit mencatat “gaya hidup mewah Kaesang dan Erina, selain dibandingkan dengan kemiskinan di Indonesia, juga dibandingkan dengan branding hidup sederhana yang konsisten dilakukan keluarga Jokowi selama ini”.
“Temuan-temuan” warganet yang menggunakan Open Source Intelligence (OSINT) alias ketrampilan mengumpulkan data dari sumber terbuka untuk analisis, antara lain, dugaan penggunaan pesawat sewaan oleh Kaesang dan Erina serta dugaan adanya perlakuan khusus dari Bea Cukai setelah mereka mendarat di satu bandar udara.
Sumber gambar, ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Paul Myers, jurnalis senior BBC News dan pelatih di BBC Academy, mengatakan OSINT adalah “informasi yang tersedia secara bebas” dan bahan intelijen sumber terbuka dapat diakses oleh siapa saja.
“Tentang apakah informasi tersebut dapat dipercaya itu tergantung banyak faktor. Informasi yang kita mau gunakan harus melalui proses yang disebut 'verifikasi' untuk memastikan integritasnya,” jelas Myers.
Sejumlah aktivis antikorupsi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menyebut aparat penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat secara proaktif menelaah “temuan-temuan” warganet yang sudah masuk ke ruang publik.
“KPK bisa inisiatif menelusuri kalau peristiwa yang diindikasikan ada korupsi sudah menjadi perhatian publik,” ujar Wakil Koordinator ICW Agus Sunaryanto pada Selasa (27/08).
Sumber gambar, Instagram @mitastic
Sementara Koordinator MAKI Boyamin Saiman menekankan gratifikasi juga bisa diterima melalui keluarga atau orang terdekat penyelenggara negara—bukan semata-mata langsung ke penyelenggara negara itu sendiri.
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menyoroti penggunaan internet dengan intensitas tinggi dari masyarakat Indonesia yang menjadikan adanya “CCTV sosial di mana-mana”.
“Di negeri ini jumlah gawai itu 353 juta sedangkan jumlah manusianya hanya 277 juta. Data itu bisa diperoleh dari mana saja—ini yang seharusnya mendorong semua orang untuk berperilaku positif dan produktif,” ujar Devie.
Bagaimana kronologi berkembangnya gerakan kritik melalui media sosial sampai ke pelacakan dugaan gaya hidup mewah keluarga Presiden?
Sejauh apa dampaknya—apakah otoritas hukum terkait akan menindaklanjutinya?
Sumber gambar, AFP/Juni Kriswanto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI Tahun 2024, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/08/2024). (Foto: BPMI Setpres/ Vico)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan kekuatan bangsa dalam mencapai visi besar Indonesia Emas pada tahun 2045. Persatuan, yang mencakup kerjasama dan solidaritas antar seluruh elemen masyarakat, menjadi kunci untuk menghadapi tantangan yang ada, sementara kedaulatan memastikan Indonesia mampu berdiri tegak sebagai negara yang mandiri dan menentukan arah kebijakannya sendiri.
“Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045,” kata Presiden Jokowi dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/08/2024) pagi.
Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf setiap harapan maupun cita-cita yang mungkin belum bisa terwujud dan juga menitipkan masa depan bangsa kepada Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.
“Pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto. Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujar Presiden Jokowi, seraya berharap agar kepemimpinan mendatang akan diberikan petunjuk dan kemudahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! Merdeka! Merdeka! Merdeka!,” seru Presiden Jokowi mengakhiri pidato. (KS/MAY/TGH/FID/DNS)
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla usai menandatangani berita acara pelantikan, Senin (20/10)
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) telah mengucapkan Sumpah Jabatan dan menandatangani Berita Acara Pelanrikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019 dalam Sidang Paripurna MPR-RI yang dipimpin oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (20/10) pagi.
Dalam sidang yang dihadiri pemimpin dari 19 negara sahabat , mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), BJ. Habibie, dan Megawati Soekarno Putri itu, Jokowi mengucapkan sumpahnya sebagai Presiden RI.
Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baik dan seadil-adilnyanya, Memegang teguh UUD dan undang-undang, peraturan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa, ucapnya.
Adapun Jusuf Kalla mengucapkan sumpahnya sebagai Wakil Presiden RI. Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baik dan seadil-adilnyanya, Memegang teguh UUD dan undang-undang, peraturan dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa.
Megawati, SBY, dan Prabowo
Acara pengambilan sumpah Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019 itu terasa istimewa, karena selain dihadiri oleh pemimpin dari 19 negara sahabat, juga dihadiri oleh para tokoh nasional yang sudah cukup lama tidak bertemu.
Di jajaran tempat duduk kehormatan tampak mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, yang duduk berdampingan dengan mantan Presiden BJ. Habibie, dan Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahis (istri mantan Presiden Abdurrahman Wahid).
Juga nampak Ani Bambang Yudhoyono, Herawati Boediono, mantan Wakil Presiden Boediono, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden Hamzah Has, dan istri mantan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.
Selain itu nampak sejumlah tokoh partai politik seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Surya Paloh, dan Akbar Tanjung. (Humas Setkab/Kun/ES)
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar membandingkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto. Cak Imin –panggilan Muhaimin Iskandar— membandingkan keduanya dalam konteks dinasti politik.
Ia menyebutkan, saat Soeharto berkuasa, pemerintah Orde Baru itu mengangkat anaknya, Siti Hardijanti Hastuti Rukmana alias Tutut Soeharto, menjadi menteri sosial pada 1998. Tak lama setelah Tutut masuk kabinet, bergulir Reformasi yang menumbangkan pemerintahan Soeharto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu, di era pemerintahan Presiden Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendorong putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2024 hingga terpilih menjadi wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, calon presiden.
"Dulu, kita tidak pernah membayangkan Pak Harto yang sekuat itu saja, baru ngangkat Bu Tutut jadi Mensos sudah jatuh," kata Cak Imin di acara Musyawarah Kerja Nasional PKB di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Selasa, 23 Juli 2024. "Hari ini, Pak Jokowi bisa menjadikan anaknya wakil presiden, aman-aman saja."
Dalam pemilihan presiden 2024, Muhaimin ikut berkontestasi melawan Prabowo-Gibran. Ia menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Anies Rasyid Baswedan. Pasangan calon Anies-Muhaimin serta Ganjar Pranowo-Mahfud Md kalah dalam pemilihan presiden tersebut. Keduanya dikalahkan oleh pasangan Prabowo-Gibran. Pasangan calon ini akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Muhaimin bersyukur karena kondisi Indonesia masih dalam keadaan aman dan seluruh masyarakat tetap bersatu walaupun terjadi perubahan drastis selama pemilihan presiden 2024. "Kita tidak pernah juga membayangkan bagaiamana konstelasi politik nasional kita, fondasi-fondasi kekuatan tetap bisa kita jaga," kata dia.
Ia juga mengingatkan kader partainya agar mencegah konflik di masyarakat. "Potensi perpecahan harus diantisipasi, potensi kerawanan harus kita hadapi dan PKB harus jadi penguat ideologi kebangsaan yang kokoh," katanya.
Sesi foto bersama usai peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Senin (14/11/2022). (Sumber: Tangkapan Layar)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, di Jawa Tengah, Senin (14/11/2022) pagi.
Presiden Jokowi menyambut secara langsung kedatangan Presiden MBZ di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo untuk kemudian bersama-sama menuju masjid raya yang terletak di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo tersebut.
Tiba di Masjid, Presiden Joko Widodo dan Presiden MBZ melaksanakan salat sunah Tahiyatul Masjid terlebih dahulu. Selanjutnya, kedua kepala negara melakukan penandatanganan prasasti sebagai tanda peresmian masjid. Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon Sala di halaman masjid serta foto bersama. Setelah itu, keduanya meninggalkan area masjid secara bersama-sama.
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, PEA. Pembangunan masjid yang merupakan hadiah dari MBZ ini dilakukan sejak Maret 2021 lalu.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. (DND/UN)
Apa dampak dari cuitan-cuitan itu?
“Efek bola salju” yang disebut Mita tadi tidak hanya berhenti di keluarga Presiden saja.
Seperti diberitakan kantor berita Antara, salah satu unggahan di media sosial yang diduga milik menantu dari salah seorang staf ahli Kejaksaan Agung juga menjadi sorotan.
Dalam unggahan yang diklaim berasal dari menantu itu, dia mengungkapkan keluarga mertuanya yang merupakan penyelenggara negara kerap ditawari fasilitas seperti jet pribadi gratis oleh pengusaha.
Akun itu sekarang dihapus.
Walaupun demikian, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar mengatakan ada “langkah-langkah internal” yang akan dilakukan Korps Adhyaksa untuk mengklarifikasi hal tersebut.
““Ini ranahnya sudah publik. Kita ada [bagian] pengawasan internal. Harus dicek dulu, [misalnya]: ‘Ini menantumu bilang seperti ini, betul enggak?’” ujar Harli mencontohkan.
Klaim-klaim yang muncul di warganet juga merembet—surat kabar Strait Times juga mengecek klaim itu ke perusahaan yang terdaftar di bursa saham Singapura setelah muncul dugaan pesawat jet pribadi yang dinaiki Kaesang dan Erina adalah milik perusahaan itu.
Terpisah, Agus Sunaryanto, Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seharusnya proaktif dalam menganalisa pihak-pihak yang namanya sudah disebutkan—termasuk pemanggilan untuk klarifikasi apabila diperlukan.
Dalam konteks Kaesang, Agus menekankan status putra bungsu Presiden Jokowi itu sekalipun bukan penyelenggara negara ataupun status aparatur sipil negara (ASN), tetap saja memiliki relasi dengan kekuasaan.
“Masalahnya mampu dan berani enggak KPK mencari keterkaitan hubungan sampe situ,” ujar Agus.
Koordinator Masyarakat Antikorupsi Boyamin Saiman menyampaikan hal yang sama ihwal status Kaesang anggota keluarga dari penyelenggara negara.
“Gratifikasi itu sebenarnya mencakup seluruh yang diterima oleh keluarganya atau hubungan dekatnya—apalagi anak, suami, istri… itu jelas termasuk bagian yang dilarang,” ujar Boyamin.
Sumber gambar, ANTARA
Dihubungi terpisah, juru bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan lembaga antirasuah itu “masih mengumpulkan bukti-bukti” terkait dugaan penerimaan fasilitas “sebagaimana yang didengungkan” dan “sedang viral”.
“Nah, sebagai penegak hukum KPK harus berhati-hati untuk memperoleh bukti yang relevan dan memadai sebelum melakukan langkah-langkah hukum sampai ke Penindakan,” ujar Tessa kepada BBC News Indonesia pada Selasa (27/08).
Tessa menyebut KPK senantiasa menindaklanjuti dan memperdalam kasus-kasus yang viral dan menjadi atensi publik. Dia mengonfirmasi salah satunya adalah pejabat pajak Rafael Alun yang akhirnya dipenjara setelah dinyatakan bersalah atas gratifikasi pada tahun 2023.
Di sisi lain, Tessa mengakui “perlu pendalaman” dan “telaah” apabila menyangkut keluarga untuk memastikan adanya konflik kepentingan.
Dia menambahkan orang-orang yang merasa menerima fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara—termasuk keluarga—punya kesempatan 30 hari ke depan untuk melaporkan gratifikasi ke KPK secara daring.
“Apabila 21 Agustus [tanggal viralnya unggahan Erina], maka dia memiliki kesempatan 30 hari ke depan untuk melaporkan,” ujar Tessa.
“Kalau memang ada kaitannya dengan penyelenggaraan negara dalam hal ini adalah orang tuanya, saya pikir akan lebih nyaman kalau seandainya dilaporkan, tetapi kalau tidak ada kaitannya saya pikir tidak ada masalah,” ujarnya.
Sumber gambar, AFP/Adek Berry
BBC News Indonesia sudah berupaya mengontak beberapa pihak termasuk Erina Gudono dan Gibran Rakabuming Raka, kakak Kaesang, untuk kebutuhan artikel ini. Pada Rabu (28/08), juru hubung Erina, Mega, melalui pesan singkat mengatakan saat ini yang bersangkutan "belum berkenan untuk wawancara".
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yang baru dilantik, Hasan Nasbi, mengatakan pihaknya “tidak ada komentar soal” soal dugaan gaya hidup mewah keluarga Jokowi yang menjadi sorotan. Alih-alih, dia mengomentari soal aspirasi publik ihwal putusan MK.
“Jelas sekarang aspirasi publik sudah tertampung semua dalam PKPU [perubahan peraturan KPU] yang merujuk kepada putusan MK terakhir. Jadi Pilkada sudah bisa berjalan sesuai aspirasi semua pihak,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima BBC News Indonesia pada Selasa (27/08) malam.
Kepada wartawan yang meminta komentarnya tentang sorotan warganet tentang gaya hidup keluarga Jokowi itu, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni tak mau berkomentar banyak.
Dia menilai kritik tersebut bagian dari demokrasi.
“Ya, itu bagian dari dinamika demokrasi. Itu adalah kebebasan warga negara yang bisa kita nikmati, untuk saran, kritik, ya kadang tajam, terlalu tajam ya monggo. Itu bagian dari demokrasi,” kata Raja Juli, Minggu (25/08).
Seperti diketahui, Kaesang Pangarep adalah Ketua Umum PSI.
Bagaimana kronologi ‘temuan-temuan’ warganet?
Analisis jaringan sosial Drone Emprit menemukan akun Instagram @mitastic adalah yang pertama mempertanyakan pesawat yang ditumpangi Erina dan Kaesang pada 21 Agustus lalu.
“Terutama karena tampilan tidak biasa pada unggahannya yang memperlihatkan sayap pesawat,” ujar Rizal Nova Mujahid selaku ketua analis Drone Emprit ketika dihubungi pada Selasa (27/08).
“Jam [diunggahnya] tidak terlihat di mesin kami, karena bentuknya [Instagram] stories.”
Dimulai dari @mitastic, Drone Emprit menemukan akun-akun media sosial lainnya pun mulai melakukan “investigasi” yang kemudian diunggah di jejaring X.
BBC News Indonesia menghubungi beberapa akun yang mengunggah “temuan-temuan” mereka ihwal pesawat yang ditumpangi Erina dan Kaesang.
Mita, 30 tahun, pengacara korporat yang tinggal di Jakarta dan merupakan pemilik akun @mitastic, tidak menyangka postingannya yang mempertanyakan pesawat itu akan menjadi viral. Dia mengaku awalnya hanya sedang membahas postingan Erina bersama seorang temannya.
“Terus [saya] lihat jendelanya bulat, enggak kayak jendela commercial airlines [pesawat komersil]. Kalau di [penelusuran gambar] Google mirip jendela [pesawat jet pribadi] Gulfstream. Niat saya bertanya [...] minta klarifikasi dari mereka,” ujar Mita kepada wartawan Amahl Azwar yang melaporkan untuk BBC News Indonesia pada Selasa (27/08).
Mita menautkan akun Instagram milik Erina dan Kaesang, tetapi tidak mendapat respons.
Setelah Mita, Drone Emprit menyebut akun-akun lain mulai membahasnya dan terbitlah “investigasi” lanjutan dari publik. Akun-akun ini pun turut melemparkan pertanyaan terkait pesawat tersebut.
Shally Pristine, 38 tahun, yang juga tinggal di Jakarta, mengaku sebagai “pembayar pajak yang prihatin” ingin ikut mengomentari diskursus publik ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
“[Supaya] publik juga tidak apatis sama perilaku korupsi pejabat karena banyak yang hopeless [putus asa] soal penegakan hukum dalam negeri,” ujar Shally ketika dihubungi pada Selasa (27/08).
Pemilik akun X @c4pt1kus yang mengaku menggunakan OSINT mengeklaim dirinya “iseng melakukan investigasi” sekaligus membagikan cara-caranya supaya semakin banyak orang yang bisa memverifikasi temuan-temuan tersebut.
“Semakin banyak yang verifikasi, semakin baik… tapi untuk gratifikasi harus ada bukti-bukti jelas. Kenapa yakin? Karena memang mencari menggunakan metode OSINT, salah satunya geolocation,” klaimnya .
Artikel ini memuat konten yang disediakan Twitter. Kami meminta izin Anda sebelum ada yang dimunculkan mengingat situs itu mungkin menggunakan cookies dan teknologi lain. Anda dapat membaca Twitter kebijakan cookie dan kebijakan privasi sebelum menerima. Untuk melihat konten ini, pilihlah 'terima dan lanjutkan'.
Paul Myers, jurnalis senior BBC News dan pelatih di BBC Academy, mengatakan OSINT adalah “informasi yang tersedia secara bebas”.
Myers menjelaskan bahan intelijen sumber terbuka dapat diakses oleh siapa saja—misalnya perpustakaan, pencarian Google, stasiun radio, surat kabar, atau unggahan di X.
“Tentang apakah informasi tersebut dapat dipercaya itu tergantung banyak faktor. Informasi yang kita mau gunakan harus melalui proses yang disebut 'verifikasi' untuk memastikan integritasnya,” jelas Myers kepada BBC News Indonesia pada Rabu (28/08).
“Verifikasi dapat meliputi pemeriksaan integritas sumber, mengecek kebenaran informasi, memeriksa lokasi, dan memeriksa waktu yang dinyatakan dalam informasi tersebut.”
Mita mengaku kaget atas tanggapan-tanggapan warganet terhadap unggahannya.
“Semuanya bergulir saja kayak snowball effect [efek bola salju/dampak berantai,” ujar Mita.
Di sisi lain, Mita mengaku memang sudah lama “memperhatikan” gaya keluarga Presiden Jokowi yang disebutnya menggunakan barang mewah. Dia menganggap, apa yang terjadi saat ini tidak sesuai dengan apa yang disebutnya sebagai branding alias citra keluarga Jokowi sebelumnya yang mengedepankan kesederhanaan.
Sumber gambar, AFP/YASUYOSHI CHIBA
Ketua analis Drone Emprit Rizal Nova Mujahid mengatakan temuan analisis lembaganya melihat perjalanan dan aktivitas Erina yang juga mantan kontestan Putri Indonesia di Instagramnya menjadi gunjingan publik karena dinilai “tidak peka dengan kondisi di Indonesia”.
“Gaya hidup mewah Kaesang dan Erina, selain dibandingkan dengan kemiskinan di Indonesia, juga dibandingkan dengan branding hidup sederhana yang konsisten dilakukan keluarga Jokowi selama ini,” ujarnya.
Data Drone Emprit menunjukkan nada percakapan pengguna X (sebelumnya Twitter) kebanyakan negatif dalam membicarakan isu ini dengan persentase 82%.
Sementara di TikTok justru berimbang antara percakapan yang bernada negatif (44%) terhadap Kaesang dan Erina sementara yang bernada positif sebanyak 42%.
Analisis jejaring sosial Drone Emprit juga menemukan adanya unggahan Kaesang dan Erina turun dari jet pribadi pada September 2023 yang kembali ramai.
“Publik mempertanyakan apakah mereka melalui prosedur kepabeanan yang lazim dihadapi masyarakat Indonesia. Kita ingat, Bea Cukai sempat menjadi bulan-bulanan publik dalam beberapa bulan silam karena kerjanya yang dinilai tidak berperikemanusiaan,” ujar Reza.
Dilansir kantor berita Antara, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heriyanto mengatakan akan mengecek status penerbangan di video tersebut pada Senin (26/08).